kali ini bentuknya jadi tanya jawab aja deh, biar gampang.
Q : DOTS TBC/TB itu apa sih?
A : DOTS TB adalah program pemerintah indonesia untuk memberantas penyakit tuberkulosis, kependekan dari Tuberculosis Directly Observed Treatment Short Course.
Q : Emang TB itu apa?
A : Tuberculosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Q : Kok ada katanya TB tulang ya? Bukannya TB cuma nyerang paru-paru aja?
A : Salah. TB memang biasanya menyerang paru-paru karena paru-paru berhubungan dengan udara luar, tapi Mycobacterium tuberculosis juga bisa nyerang organ lain. Opik dapat kuliah dari dokter di RSHS yang menemukan kasus dimana TB nyerang tulang, otah, buah zakar, kulit, jaringan perut, dll. Makanya hati-hati kalau ada luka terbuka, itu bisa jadi salah satu jalan masuk Mycobacterium tuberculosis lho.
Q : Gimana sih cara penyebaran TB?
A : Secara umum, lewat droplet, yaitu butiran-butiran kecil dahak yang tersembur ketika bernapas atau batuk. Ini yang unik, meski ukuran Mycobacterium tuberculosisbesar-besar, dia numpang pada droplet-droplet yang kecil-kecil, sedangkan virus flu numpangnya di droplet yang gede-gede. Karena numpangnya di droplet yang kecil, penyebarannya bisa jauh.
Q : Di sekitar saya banyak orang yang kena TB, saya kok ga kena? apa saya kebal?
A : Memang banyak orang bawa penyakit TB tapi ga sakit. Dari kulaih yang opik dapat, diperkirakan sepertiga orang di Indonesia kena sebaran TB, sepertiga dari itu kuman TB-nya menginfeksi, tapi hanya 5% dari 1/3 itu yang ada gejala TB-nya. Ini karena ada sistem imun tubuh, jadi nanti terbentuk suatu bada yang dinamakn granuloma. Selama sistem imun tubuh bagus dan Mycobacterium tuberculosis dalam keadaan dormant (tidur), gejala TB ga bakal nampak.
Q : Kalau misalnya sakit TB, bisa sembuh ga sih?
A : sangat bisa, asal mau mengikuti pengobatan secara benar dan tuntas.
Q : Cara mengobati penyakitnya bagaimana?
A : ya dengan program DOTS tadi, tergantung pasiennya pasien baru kena TB, pernah sakit TB, atau resisten.
Q : Kalau misalnya pasien baru kena TB, cara ngobatinnya bagaimana?
A : Untuk 2 bulan pertama, setiap hari minum obat sbb:
-INH (Isoniazid) (H)
-RIF (Rifampisin) (R)
-PZA (Pirazinamid) (Z)
-EMB (Etambutol) (E)
lalu dites dahaknya, apakah masih positif atau sudah negatif. kalau masih positif, diteruskan minum obatnya selama 1 bulan. Kalau negatif diteruskan ke tahap 2
Pada tahap 2, untuk 4 bulan berikutnya, minum obatnya 3 kali dalam seminggu, yaitu :
-INH (Isoniazid) (H)
-RIF (Rifampisin) (R)
Q : Kalau pasien sudah pernah kena TB?
A : Untuk 2 bulan pertama, setiap hari dapat obat sbb:
-(H)
-(R)
-(Z)
-(E)
-SM (Streptomisin) (S)-ini harus diinjeksikan
lalu dites dahaknya, apakah masih positif atau sudah negatif. kalau masih positif, diteruskan minum R,H,E,Z selama 1 bulan. Kalau negatif diteruskan ke tahap 2
Pada tahap 2, untuk 5 bulan berikutnya, minum obatnya 3 kali dalam seminggu, yaitu :
-(H)
-(R)
-(E)
Q : Kalau untuk anak-anak?
A : Untuk anak, ga boleh dikasih etambutol, soalnya bikin mata rusak.Untuk 2 bulan pertama, setiap hari dapat obat sbb:
-(H)
-(R)
-(Z)
dan langsung masuk tahap 2, untuk 4 bulan berikutnya, minum obatnya 3setiap hari, yaitu :
-(H)
-(R)
Q : Dosis/jumlah obat yang dipakai berapa?
A :
Q : Kerja obat-obatan di atas gimana sih?
A : Singkatnya begini :
-Isoniazid
Membunuh kuman yg sdg aktif berkembang
-Rifampisin
Membunuh kuman semi-dormant
-Etambutol
Melumpuhkan kuman
-Pirazinamid
Membunuh kuman dlm sel suasana asam
-Streptomisin
Untuk kasus kambuh/gagal
Kalau untuk penjelasan lebih lanjut, ke wikipedia aja
Q : saya dengar Ada obat-obat lain untuk TB, itu bagaimana?
A : Memang ada. Obat-obatan yang tadi adalah lini pertama untuk TB, ada juga obat2 lini kedua seperti:
-Aminoglikosida (kanamisin dan amikasin)
-Polipeptida (kapreomisin, PAS, sikloserin)
-Tioamida (etionamida dan protionamida)
-Fluorokuinolon (moksifloksasin,levofloksasin dan gatifloksasin).
Selain itu, ada pula penelitian oleh prof Elin Yulinah Sukandar di RS paru Cibadak yang menemukan bahwa mengkudu dan jahe dapat dipakai untuk menyembuhkan TB, sayang dosis dan frekuensinya dirahasiakan, tapi katanya Kalbe atau Kimia farma udah ngeluarin produknya, namanya fortibi.
Q : Kenapa sih ngobatin TB harus pakai DOTS?
A : -Obat tunggal tdk membunuh kuman yg resisten sehingga akan gagal mengeliminasi penyakit
-Adanya populasi kuman TB lain (yg memperlihatkan pola yg berbeda dlm merespon Obat) terdapat pd pasien.
-Sejak ditemukannya Obat pertama, mulai timbul kuman resisten terhadap obat.
-Kombinasi terapi dan adanya obat baru yg lebih efektif cukup dpt mengontrol penyakit karena meski kuman resisten terhadap satu obat, dia tidak resisten pada obat lainnya.
Selain itu lebih baik pakai yang lini pertama dulu, karena obatnya bagus, murah, dan lama pengobatannya singkat. Cuma kalau ada masalah (misalnya alergi dan reasistensi) apa boleh buat, obat lini kedua diapakai
Kalau udah masuk lini kedua, Pengobatan lebih lama, Lebih Toksik, Lebih Mahal,Kurang efektif dr lini 1, Hrs diawasi langsung. Dokter yang beri kuliah cerita ada pasien yang berhalunisasi, bernyanyi-nyanyi ama nari-nari sendiri ketika diberi obat lini kedua. Apalagi banyak yang harus disuntik.
Q : Biaya pengobatannya gimana? mahal ga?
A : Tidak, murah malah, bahkan ada yang gratis. Tanya aja ke puskesmas atau RS. Di RS Hasan Sadikin gratis tuh. kecuali untuk obat selain lini pertama
Q : Kok banyak kejadian yang menyimpang dari ini ya? Kaya resep dokter lain dari yang diatas atau ada pasien yang berhenti sebelum selesai.
A : Ya, itu adalah penyimpangan. Kalau tidak ada masalah, panduan diatas harus dituruti, karena takutnya akan timbul masalah resistensi dan penyakitnya jadi kebal bin ganas. Pasien juga harus ingat bahwa Mycobacterium tuberculosis masih ada meski dia merasa sudah sehat, dan menunggu untuk kambuh, sehingga harus diobati sampai tuntas.
Q : Apakah ada masalah yang harus diperhatikan?
A : Ya, rifampisin bakal menyebabkan urin anda merah, tapi ga usah khawatir. Etambutol juga bisa menyebabkan pandangan kabur. Ohya, ibu hamil dan meyusui aman minum obat TB lini pertama, kecuali streptomisin
-dikutip dari kuliah-kuliah tamu dari RSHS dan ITB sendiri pada program Apoteker ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar