Rabu, 13 April 2011

Ada apa dengan bahan alam?

ini akan singkat-singkat saja. Ini cuma sekedar berbagi soal herbal yang opik dapetin selama ini.

bahan herbal itu memusingkan karena ada banyak zat yang terkandung di dalamnya jadi sifat keselutuhan dari bahan alam tersebut kadang-kadang (eh, sering malah) ga tergambarkan dari zat yang dianggap bertanggung jawab terhadap aktivitas.

Misalnya saja zat-zat anti oksidan dalam kurkuma, kan ada kurkumin, xantarizol, dll. Mereka kan ada sifat antioksidan dan sangat mudah teroksidasi, tapi klo mereka bersama-sama, mereka saling menguatkan dan menjadi ga mudah teroksidasi.

contoh lain adalah genistein di kedelai.Ini dapat dari Kedelai klo kita makan secara langsung, ga akan mempengaruhi enzim di hati, tapi klo kita makan zat hasil isolasinya, genistein, enzim hati bakal terpengaruh. bikin pusing kan?

Kemudian contoh yang terakhir, efek bahan herbal akan meningkat sejalan dengan penambahan konsumsinya, tapi di titik tertentu dia akan menurun. sampai sekarang opik belum tahu apa sebabnya, belum dikasih jawaban ama dosen. opik nebak2 itu karena absorpsi berkurang atau tubuh ga kuat nampung lagi sehingga dieliminasi lebih cepat ketika di salurn cerna.

Jumat, 08 April 2011

Kok baru nyadar?

Ini Cerita pas kelas 2 SMA. Masa-masa yang paling menyenangkan di SMA, klo kelas 1 baru mulai kenal dan menyesuaikan diri, klo kelas 3 udah mulai sibuk mikiran ujian dan masa depan, nah, di kelas 2 inilah kami bermain dan berperilaku sebebas-beasnya. Bisa dibilang itulah masa-masa paling nakal dari kami. Di SMA kami, kelas 2 adalah masa yang paling sibuk sekaligus menyenangkan, hampir semua pengurus kegiatan-kegiatan sekolah adalah kelas 2, klo masih kelas 1 sih cuma jadi anggota, klo kelas 3 lebih sebagai pendamping.

Nah, cerita yang ini terkait dengan seorang guru. Kelas kami termasuk kelas yang ribut, opik duduk di bangku paling belakang dan waktu itu adalah ketua kelas. Kelas kami biasanya sangat ribut karena banyak orang ngobrol dan membentuk kelompok sendiri, opik sendiri biasanya sering main kartu yu gi oh dengan beberapa teman.

Meski kelas ribut, biasanya agak reda kalau ada guru yang masuk, namun khusus untuk guru satu ini, kelas tetap ribut. Dia memang termasuk salah seorang guru yang kurang diperhatikan, padahal opik akui, cara mengajarnya bagus, sebab dia itu bisa dengan gampang mengambil inti-inti dari buku teks pelajaran,yang tebal pisan, jadi sangat ringkas dan mudah dimengerti, tapi yang diajar paling barisan paling depan, sisanya ke belakang mah ribut dan sibuk sendiri.

Nah, sebenarnya guru tersebut sangat merasa tidak enak dengan kelakuan kami tersebut. Beberapa kali dia menegur, namun kami anggap angin lalu, yaiyalah, negurnya terlalu lembut dan emang ga ada ....galaknya. Guru-guru yag lain juga menegur kelakuan kami pada guru tersebut, karena sudah termasuk ukuran parah.

Pada suatu hari, ketika guru tersebut mengajar, kelas lebih ribut dari biasanya. opik sendiri waktu itu asyik baca komik di kelas, ga memperhatikan guru di depan. Guru tersebut sempat menegur kami, tapi tidak dipedulikan. Ketika kelas kami semakin ribut, guru tersebut lalu duduk di meja guru, bersedekap, kemudian menundukkan kepala. Kelas tetap ribut seperti biasa, sampai akhirnya seorang teman yang menyadari keanehan yang terjadi, akhirnya kami saling berhush-hush untuk mendiamkan kelas. Semua perhatian tertuju pada guru tersebut yang terus diam, kami pun saling berbisik, saling menanyakan soal apa yang terjadi. Kelas tetap dalam keadaan hening sampai akhirnya bel berbunyi, menandakan waktu pelajaran tersebut berakhir. Guru tersebut langsung beres-beres dan keluar.

Kami yang penasaran mendekati meja guru dan ada yang ikut keluar. Meja guru ternyata basah, sehingga kami sadar apa yang terjadi. Guru tersevut makan hati aibat kelakuan kami sampai menangis di meja guru. Sejak kejadian tersebut kami mulai agak mengurangi kenakalan dan keributan kami, dan mulai memperhatikan guru. Mungkin sekali kami akan mengalami hal yang sama bila ada di antara kami yang di depan atau mengajar. Mungkin saat itulah kami belajar untuk memahami perasaan orang lain

Masa-masa SMA

opik kini akan bercerita mengenai diri sendiri setelah di entri sebelumnya berbicara mengenai farmasi.

Masa-masa SMA, masa yang paling dikenang oleh opik, dan mungkin sebagian besar orang. opik masih ingat masa-masa SMA kelas satu,ketika OS-nya, saat-saat digojlok, pas hari terakhir OS kita sama-sama nangis dan bersalaman ama panitia.

opik juga mulai berubah dari orang yang malu-malu jadi lebih gaul dan mau berinteraksi dengan yang lain. masuk sepakbola, jadi keamanan, dll. Masa SMA juga masa-masa kita jadi lebih nakal. opik bisa main kartu pokjaw sampai jam 5 di sekolah, baik di ruang kelas maupun di sekre sepakbola, padahal sekres sepakbola tuh aduh, sempit pisan, tapi bisa ada 5 kelompok yang main pokjaw disana, kebayang ga?

Ada juga masa-masa masuk ekskul yang awal-awalnya bikin tegang, cape and stress pisan. mana berat lagu jalanin proses masuknya, tai itu membuat kita yang masuk sama-sama waktu itu lebih dekat dan akrab, soalnya semuanya dijalanin sama-sama.

Ada pengki yang selalu jadi tempat kumpul dan bermain bola, ada juga lapangan yang jadi tempat main bola antar kelas. Masih segar dalam ingatan baimana hujan2 juga kami tetap bertanding, sayang kelas opik ga pernah juara, paling pas kelas 2 jadi juara 2.

Pas kelas 1, yang diingat adalah kelas opik, 1J, paling belakang, dekat rumah kaca dan bikin orang-orang paling malas kesana karena terisolasir. Makanya banyak main-main jadinya, opik ingat juga pernah ada guru yang ga mau dateng karena kelasya terlalu ribut dan ga perhatian ama dia. Juga wali kelas kami (yang menurut kakak2 kelas paling baik) sampai jadi ga terlalu memperhatikan kami karena kelakuan kami yang parah.

kelas 2, kejadian itu berulang (mirip sih, ga sama persis), ada juga kejadian tikus masuk kelas sehingga teman kami yang paling gemuk diantara kami naik ke atas meja.

Pokoknya ada begitu banyak kenangan pas SMA, yang mungkin ga terlalu banyak opik ceriotakan karena memalukan, tapi rasanya, itu masa yang paling berpengaruh.

Selasa, 05 April 2011

Apa sih yang dilakukan di belakang meja apotek?

dari https://www.consumermedsafety.org/article.asp?id=81
denagn perubahan dan pemotongan

Adapted with permission from How Your Pharmacist Fills Your Prescription, accessed on the American Pharmacists Association website at: www.aphanet.org/AM/Template.cfm?Section=Search&template=/CM/HTMLDisplay.cfm&ContentID=3548.

tanggal 5 april 2011 waktu 2.26

saat ke Apotek dan mengisi resep, mungkin anda harus nunggu dalam waktu lama, inilah yang dilakukan apoteker anda:

1. mengklarifikasi resep
Terkadang dokter tak sengaja meninggalkan info penting atau tulisannya tak terbaca, sehingga apoteker menelpon dokter untuk klarifikasi

2. Merekam data
Setelah resep jernih, ia dimasukkan datanya ke komputer supaya ada data lengkap mengenai obat apa saja yang anda dapat

3. memeriksa Sejarah pengobatan anda
Ini supaya anda tidak mendapatkan obat untuk tujuan yang sama berkali-kali

4. mencari interaksi
Ini untuk memastikan pengobatan aman, misalnya saja antikoagulan macam warfarin berinteraksi dengan klofibrat, obat untuk hiperlipidemia. Juga mengecek bila obat berinteraksi dengan penyakit dan makanan-minuman anda. Misalnya saja obat ini sebenarnya ga boleh untuk anda karena hamil dan menyusui

5. Memeriksa alergi obat

6. memverifikasi keamanan dan keefektifan
Memeriksa dosis dan lama pengobatan. Semua obat punya dosis rekomendasi dan lama terapi untuk kondisi penyakit tertentu. apoteker meriksa supaya mereka cocok

7.Cek ganda reseo
Sebelum diberikan, apoteker mengecek label pada obat dan instruksi pada resep untuk memastikan kecocokan dan kebenarannya

makanya, jangan heran kenapa lama, mau aman atau mau cepat?

Biar pasien di Apotek Aman

Dari blognya Jim plagiakis

http://www.jimplagakis.com/?p=4001

1) check the patient’s history and other medications that have been prescribed

2) verify that the prescribed dose and the directions for use are safe for the patient

3) check that the patient is not allergic to the prescribed drug

4) check to make sure the new prescription medication is safe to take with previously prescribed medications

5) make sure the patient has not been prescribed more than one medicine that serves the same purpose

6) call the prescribing physician’s office to discuss a safety concern or clarify a barely legible or incomplete prescription

7) thoroughly double check the medication and label after the prescription has been filled to be sure it is correct

8) educate the patient about the proper use of medications when picking up filled prescriptions

9) perform any other critical task that promotes safety.
-----------------------------------------------

Inilah yang harus dilakukan kalau kita nerima obat di apotek

1.Cek sejarah pasien dan obat apa saja yang diterimanya

2.Cek bahwa dosis dan cara pakai dalam resep aman untuk pasien

3.Cek apakah pasien alergi pada obat dalam resep

4.Cek untuk meyakinkan resep baru aman digunakan bersama resep-resep lama

5.Yakinkan bahwa pasien tidak diresepkan obat dengan maksud yang sama, agar tidak ada kejadian pasien nerima obat sakit x berkali-kali

6.Panggil dokter untuk berdiskusi soal keselamatan atau menjernihkan resep yang tak lengkap atau mendekati daerah abu-abu

7.Cek ganda obat dan label setelah pengisian resep untuk memastikan sudah benar

8.Beri pasien pendidikan soal penggunaan obat yang benar (misalnya inhaler atau supo)

9.yang lain-lain untuk keselamatan pasien, misalnya jangan mengendarai kendaraan saat minum obat atau makanan yang tidak boleh dimakan bersamaan dengan obat