Kamis, 20 Oktober 2011

Teman-temanku

Kali ini mau bikin daftar siapa aja teman yang diingat dari masa kecil dulu

Pertama2, tentu saja di Inggris, disana ada anak2 dari indonesia dan malaysia juga, opik kenal supreme takwim, terus Imran beserta saudaranya yang banyak jadi ga apal (ada Iqbal dll), turs ada Tika, satu-satunya cewek yang diingat, lalu Dias, teru siapa lagi ya...?

klo di sekolah di Inggris, opik ingat tuh wali kelas Miss Read, ada Usman, Amy, lalu ada Ben, opik juga sahabat dekat ama Usman.

Abis itu pulang ke Indonesia, padahal mau ke kelas 3 waktu itu, sayang juga karena ga ngerti apa2, jadi perpisahannya ga disiapin dengan baik, opik masih ingat ketika berjingkrak dan bergembira ria ketika naik kelas 3 dan sekelas dengan Usman serta beberapa teman yang lain, sayang opik ga pernah masuk.

Terus di Indonesia, yah paling kenal dari keluarga dekat dulu, ya sespupu2 dan saudara2, temen benerannya baru dapat ketika masuk SD Bina harapan di Bandung, ada Donald, Iwan, Adit, Ega, Yogi, Asep, Brian (masih temenan sampai sekarang), Dimas klo perempuannya paling ingat Suci aja, ada dua lagi sih yang ingat yaitu nadia ama Fitri tapi ragu namanya bener atau nggak.

Terus masuk SD Darul Hikam pas kelas 5 ampe klas 6, disini ketemu Dwiki, Opik, Roby, Dyan, adit, Adinda, U-Z dll, sebenarnya sih opik masih ingat wajah tapi suka lupa nama, apalagi yang cewek

Abis itu masuk SMP 5, disana ketemu banyak orang, Adit (napa sih namanya banyak banget yang Adit?) Ivan, Tomi, Bintang, Adunk, Iqrar, Rezandi, Vepoy, Aji, Fahmi, Bargez, Rudi, Erik, Edrik, Desilia (ni opik ingat sebagai cewek tae kwon do yang suka main bola), Jaka Maulana dan Jaka Maulana S, Dede Rizki, Amanda, Dame, dll

Nah, Ketika masuk SMA 5, pergaulan mulai berubah sejak opik masuk keamanan 5 dan Destroyer, pokoknya cara bergaul berubah, dan opik mulai lebih bebas dan terbuka kepada teman2, kini teman2 opik bukan orang yang sekedar kenal aja tapi juga yang benar2 bergaul

klo SMA sih, rasanya semua jadi teman, bahkan bisa kenal ampe 2-3 tingkat di atas, jadi ga usah disebutin, soalnya teman seangkatqan meski ga kenal benar juga tahu.

samapai sini dulu ya, untuk teman2 kuliah nanti saja

Hal2 yang spontan dilakukan

Main bola terus tiap abis ashar di lapangan gang 4,

ngelap dan ngeringin lapangan, meski sendirian

bantuin orang pas mau naik bukit di deket rumah

jingkrak2 dan jelalatan kemana-mana tanpa sadar

itu adalah beberapa hal yang pernah dilakukan opik pas masih muda dulu, yah, pas sd ampe SMA, dan masih nampak bekasnya sekarang, beberapa yang lain misalnya
- ngucapin salam dengan semangat dan panjangnya pas nyampe rumah
- manjat2 pohon kersen buat ngambil buahnya
-main di gunung lumpur
-hujan-hujanan dan main di tempat yang banjir
-jalan2 entah kemana, p[okoknya ke atas ke gunung tanpa arah dan coba2 nemuin jalan, entah pakai kaki atau naik motor
-Pas SMA sering tiba2 bergerombo dan jalan2 entah kemana buat sekedar refreshing
dll

wah pokoknya klo dipikir2, emang masa kecil itu paling enak, tanpa beban, dan ngebuat kita bebas ngelakuin apa aja, yah mungkin sedikit nyerempet aturan dan akal sehat, tapi pada akhirnya itu jadi cerita yang Indah.

Dan klo dipikir2, itu juga yang ngebentuk diri kita.

Kamis, 06 Oktober 2011

Apa sih yang dimaksud dengan Homeopathy?

Ini opik dapetin dari situs ini:
http://www.sciencebasedmedicine.org

jadi mohon koreksi klo salah karena ini baru opik reka ulang dari satu sumber saja.

Ada kesalahpahaman yang sangat besar menganai Homeopathy. Homeopathy yang sering "diserang" dan dimaksud oleh mereka yang menulis di situs tersebut bukanlah pengobatan alternatif, herbal, atau menggunakan bahan2 alami sebagai yang selama ini masyarakat awam pahami.

Tapi, Homeopathy yang dimaksud adalah pengenceran "bahan aktif" yang diklaim ada dalam ramuan hingga konsentrasi yang sangat encer. Air atau bahan pengisi, (misalnya bubuk laktosa) akan meningat dan mengambil ingatan/resonansi/vibrasi ajaib dari bahan aktif tersbut, sehingga bisa menyembuhkan.

membingungkan, nih contohnya, produk dari Boiron, dari prancis, salah satu perusahaan homeopathy terbesar didunia

salah satu produknya, Oscillococcinum, mengandung Anas barbariae hepatis et cordis extractum 200CK HPUS. Ini berarti Anas barbariae hepatis et cordis extractum aka ekstrak hati bebek, diencerkan 1/100-nya, dan pengencerannya dilakukan 200x, jadi hasilnya...(0,01)^200 = ...hitung aja sendiri.

dan inilah yang dianggap tidak masuk akal...dalam keadaan yang begitu encer, bahkan keberadaan ekstrak hati bebek itu juga diragukan.

jadi sekali lagi, berhati-hatilah dengan homeopathy ini. mengencerkan suatu bahan hingga sebegitu encernya bagi opik adalah suatu penipuan.

MP3 player-USB-flashdisk write protected

ini masalah yang suka ditemui banyak orang, dan kini dialamai opik, tepatnya adik opik yang perempuan, adik ketiga.

Data di MP3-playernya ga bisa dikopi maupun dihapus, tulisannya, tentu saja write protected. Karena ga tahu apa yang harus dilakukan, opik surfing internet...tapi hasilnya?...nihil saudara-saudara. cara yang di internet ga ada sampai akhirnya nemuin satu forum yang mengajarkan cara2 yang agak di luar kebiasaan untuk urusan ini...

ternyata eh ternyata, tombol locknya dipasang...jadi begitu tombol lock di mp3-playernya dioffkan, semuanya, langsung beres, ternyata ga perlu repot2 pakai regedit maupun control panel saudara-saudara sekalian.

jadi klo mp3-player yang difungsiin sebagai penyimpan data/USB/flashdisk, liat dulu tombol lock-nya klo tiba2 muncul tulisan Write protected

Selasa, 04 Oktober 2011

Gelut cuman 5 detik

Ini sebenarnya bukan pengalaman opik, tapi pengalaman adik opik. Yang akhirnya sampai pada jkesimpulan, meski di cerita, film, komik, dll, digambarkan bahwa pertarungan itu lama dan bisa berjam-jam, realitanya, pertarungan satu lawan satu itu cuma perlu beberapa detik klo benar2 serius

Hah, kok dia bisa sampai pada kesimpulan begitu? begini ceritanya...

Waktu itu, ada seorang preman yang menghampiri adik opik (namanya fajri) yangs edang mau naik motor. Preman tersebut langsung memegangi kerah baju fajri dan ngancam sambil membentak agar fajri menyerahkan motornya. Pokoknya sangarlah...

tapi alih2 takut, fajri yang ikut ekskul pencak silat tadjimalela langsung gerak refleks. sikutnya ditempatkan di sebelah kiri lengan kanan si preman dan langsung digerakkan ke kanan, mengakibatkan pegangan si preman lepas dari kerah. Tidak berhenti sampai disitu, tangan kiri fajri langsung memegangi leher si preman dengan jempol di sebelah kiri (maksudnya bila ada perlawanan bisa langsung dipelintir, ga kaya cekikan biasa (jempol tangan kiri di kanan) yang kurang kuat klo mau melintir leher).

Ternyata, gerakan sikut yang pertama mengakibatkan tangan si preman patah. Kebetulan ada satpam, dan keduanya langsung dibawa ke pos. Setelah tahu kejadian rincinya, si satpam hendak menyerahkan si preman pada polisi, tapi sama fajri ditahan, diajak berdamai saja, kata fajri "di islam, kan pencuri dipotong tangannya, nah, orang ini kan udah potong tangannya, jadi udah bisa dibilang dia udah dapat balasan, kan ga bagus ngehukum dia lagi." dan akhirnya, masalah dianggap selesai.

Sebelum kejadian ini, fajri meragukan bahwa gerakan refleks yang diajarkan pas ekskul silat bakal berguna, karena lebih terlihat seperti main-main. Begitu juga gelut dan perkelahian, fajri mengira hal-hal seperti ini berlangsung lama. Eh ternyata, gerakan refleks itu berguna banget, dan bisa dibilang membahayakan, terus, gelut itu ga usah lama-alam seperti yang biasa kita lihat di film2 jackie chan, cukup beberapa detik udah selesai.

Nah, setelah kejadian ini, fajri langsung menemui guru pencak silatya dan menceritakan kejadian tersebut. Berdasarkan aturan di ekskul tersebut, penggunaan silat untuk membahayakan orang dapat tabokan 10x, tapi setelahnya, sang guru langsung menepuk-nepuk pundak fajri dan mengatakan, "bagus, bagus", mengindikasikan tindakannya sudah benar.

Tapi kenyataannya begitu, gelut di realita hanya beberapa detik.

Minggu, 02 Oktober 2011

Ujian Apoteker Part 4

Setelah semua persiapan selesai, eh persiapan bersama selesai, kini tinggal menunggu Hari H. eh ternyata persiapan pribadi, seperti jaslab, jurnal pribadi, kemasan dll baru nyadar di hari2 terakhir persiapan. Walah kacaulah jadinya

Jurnal pribadi dan kemasan brosur dan tetek bengek itu bisa diberesin, toh bisa minta bantuan teman2 selab steril (kita sama-sama dalam satu perahu/kapal kan?), tapi soal jas lab yang biasa ini baru jadi maslah. Pertama-tama opik ke adik yang pertama, si Nasrul, yang meminjam jas lab yang biasa sejak pertama kali masuk ITB, tapi pas ditanyain kemana jaslab itu, blang nggak tahu dan dia udah lama ga pakai...APAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA?!!! masa ga ada sih???? ya udah akhirnya karena didesak2 dia ga mau juga, opik cari pinjeman, eh dapat dari si Defri fa08, trus nemu jas lab yang digeletakkin di rak himpunan, ya udah pinjem dulu, nanti balikin pas ujian dah beres. Ternyata hal yang harusnya bikin kacau bisa beres dalam seketika... itulah namanya pertolongan Allah.

malam sebelum Hari H1, terus baca-baca jurnal pribadi dan ngebetulin klo ada kesalahan, terus baca2 juknis. Ini biar ketika berada di sana sudah tahu apa yang harus dilakukan, ga perlu lagi liat lemabaran lagi. malam itu benar2 ga bisa tidur dengan nyaman, meski opik akui jauh lebih nyaman dibandingkan dengan sebelum ujian pustaka.

Hari H datang, opik bersiap-siap dan lalu ke kampus setelah memastikan persiapan perangnya lengkap. Dan sesuai dugaan, kebanyakan Genk steril sudah datang pagi-pagi dan mulailah kita bahas apa saja yang bakal dilakukan dan apa yang mungkin terjadi, nah, tapi ada yang belum datang hingga batas waktu, yaitu fangfang, dia baru datang ketika semuanya sudah hampir masuk lab.

Nah, salah satu persoalan yang opik ga bisa pecahkan selama ujian ini adalah, meskipun sudah kebelakang sebelum masuk lab, tetap saja beberapa saat kemudian ingin kebelakang lagi, padahal baru sebentar. dan ini terulang lagi, untungnya kali ini boleh, soalnya ga ada larangan ga boleh ke belakang selama ujian praktek.

Nah, ternyata didalam, ga berjalan sesuai rencana, pengarahan dari pak Sukma agak lama. nah, begitu selesai, kita langsung tulis bagian sterilisasi agar bisa segera kerja. Ternyata nulisnya juga agak lama, dan ketika sterilisasi, meski udah cepat-cepat, tetap aja waktu sterilisasinya panjang, wah, udah kebayang stres dan paniknya waktu itu, udah bahas2 segala kemungkinan, tapi akhirnya tetap saja pada rencana semula, meski ada resiko diundur.

Yang bikin Genk steril merasa agak bersalah, adalah karena ikut menggunakan autoklaf mikro dan ga bisa selesai cepat. Maaf ya Jojo, wiput, Ayya, dan...aduh dupa euy, udah menghambat kalian, mohon maaf yang sebesar-besarnya,

Bisa dibilang rencana hari pertama jadi kacau, semua terhambat, tim semsol bahkan belum sterilisasi. dan tim larutan kebanyakan belum selesai bikin ruahan, opik sendiri bahkan baru bikin pengadjust pH, sama sekali belum buat sediaan. Kita-kita malah sibuk dnegan tawal-takhir dan ttd ini itu.

Tapi ada satu hikmah dari H1, kita udah selsai persiapan alat dan bahan, dan media pun udah beres. Pokoknya seluruh kebutuhan bersama udah beres hari itu, tinggal cairan digesti peptik yang emang udah direncanain hari kedua. Memang sih kitanya pada agak ketar ketir ngedengar cerita teh Adah yang bilang pas ujian kemarin dia H1 udah selesai bikin ruahan sediaan.

H2, bawa printer dll buat persiapan H3, sekalian udah bikin janji n ngautin hati bahwa hari ini, siang udah beres bikin sediaan, soalnya perlu uji sterilitas yang 1 hari itu. yah, meski tawal-takhir ga seribet sebelumnya, sekarang mah konsen ke sediaan dan uji sterilitas. Pokoknya cepat2 ngerjain dah.

Alhamdulillah, hampir semuanya jadi dah, tapi kasihan si Achi, yang tba2 botol fasa airnya pecah (lebih tepatnya, bagian bawahnya kepotong entah kenapa), dan harus mengulang, untungnya dia bisa cepat. Yang paling berkesan di H2 adalah tatapan Bu Marlia. Susana lab mikro udah ga enak gitu. Klo ga salah, waktu itu opik liayt aya lagi nangis, (hah ada apa), terus opik sedang mau bikin cairan digestik peptik, waduh, udah natapnya kaya nusuk, klo salah sedikit juga dikomentarin dan "diancam" kaya pas nimbang terus tumpah dikit (wah, ibunya udah ngomong nilai bakal dikurangin gimana), cuma ya, tenang aja dan tetap terusin kerjaan, klo mikirin yang salah2 malah kaga beres-beres nanti.

Yang lucu lagi pas uji sterilitas, banyak yang jatuh membran filternya, tapi yang ketauan cuma fangfang, dan itu disuruh ditulis di jurnalnya ama bu Marlia. dan abis uji sterilitas itu, udah plong deh hati, kaya ada beban yang lepas.

H3, udah leyeh2 kita, tinggal bikin kemasan dan evaluasi aja yang ringan2, hampir ga ada masalah. yang jadi masalah cuma pembahasan, ketika sesaat opik nengok yang sari dan adah yang pembahsannya udah b9ikin dari tadi malam dan panjang serta canggih banget, belum lagi daftar pustakanya, itu asa bikin kami2 jadi rendah diri.

Ohya, sekedar tahu saja, ternyata banyak waktu di H3 itu habis buat gunting2 n nulis pembahasan, evaluasi dan nulis bagian jurnal yang lain malah cepat. memang sih opik bermasalah dengan kemasan dll, tapi dengan sedikit mengakali akhirnya selesai, meski hasilnya jelek, yang penting jadi dan menuhin syarat!!!

dan hari pengumuman pun tiba. dan ternyata opik lulus, selai itu, semua genk steril juga lulus, ga sia-sia perjuangan kita selama ini. tapi ada 1 orang yang ga lulus pas praktek ini, yaitu Salman. Ada juga kejadian si Ade pingsan pas pengumuman ditempel, entah kenapa.

Kini, melangkah untuk tujuan berikutnya. habis apoteker mau S2 nih