Senin, 28 Maret 2011

Herb-SHM-PP

In the previous entry, opik has discussed about corticosteroid that is mixed onto herbs, and now, in this post, opik will write about herbs, which, for language and term problems, will be changed to traditional medicine for now.

In Indonesia, traditional medicine is diveded into 3 groups, herbs, standardized herbal medicine(SHM), and phytopharmaca(PP), with their logo like this:



the difference betwen them is the efficacy and the safety of Herbs are gained traditionally from generation to generation, SHM has been tested pre-clinically, it has been tested to animals (usually rats and mice). The last one, PP, has passed clinical test, so the safety and efficacy has been tested to humans.

Which one is better?

well opik will answer Phytopharmaca, Why? because it has been tested to humans, so it's efficacy and safety is more guaranteed. The order is like this --> PP>SHM>Herb

It's not like herb and SHM is not good, but the efficacy and safety is not guaranteed for human.

Sosee the logo for your choice, opik advice you choose the Phytopharmaca

Jamu-OHT-Fitofarmaka

Karena di entri sebelumnya opik membahas soal kortikosteroid yang banyak terkandung dalam jamu, maka kali ini opik akan membahas sedikit soal jamunya, yang dalam entri ini, opik ganti sebentar jadi obat tradisional.

Nah di Indonesia kita ini, obat tradisional dibagi dalam 3 golongan, yaitu jamu, obat herbal terstandar(OHT), dan fitofarmaka(FF), yang masing-masing lambangnya adalah sebagai berikut:


Perbedaan antara ketiganya adalah, Jamu digunakan berdasarkan khasiat yang diperoleh secara empiris, yaitu dari pengalaman secara tradisional turun temurun. OHT telah melalui uji pra klinis, yaitu pengujian khasiat dan keamanannya pada hewan (biasanya sih pakai tikus atau mencit), dan yang terakhir, FF, sudah melalui uji klinis, yaitu uji pada manusia.

Lalu mana yang lebih baik?

opik akan menjawab begini, fitofarmaka. mengapa? karena dia telah diuji pada manusia, sehingga khasiat dan keamanannya lebih terjamin. jadi urutannya begini FF>OHT>Jamu

Tapi bukan berarti jamu dan OHT tidak baik, tapi jamu dan OHT beum diuji pada manusia, sehingga khasiat dan keamanannya belum terjamin sepenuhnya pada manusia.

Jadi, klo ada obat tradisional/jamu, liat logonya seperti yang diatas, dia itu jamu, OHT atau fitofarmaka. dan opik sarankan pilihlah yang fitofarmaka terlebih dahulu

Jumat, 25 Maret 2011

son,son, son

What the heck is that title?

Maybe there are many of you asking that. And opik will answer "because, with that title, opik wants to talk about Corticosteroids, which many of them has "son" ends, like bethamethason, prednison, prednisolon, momethason, corthison, hydrocorthison, etc, although there are some who doesn't like budesonide

Then, what's so interesting about these "son's". We..because these are "god" drugs, Why? because if you have these drugs when you "feel" sick, you immediately feel the effect, it doesn't hurt anymore, and suddenly you feel good again.

But, is it really the case?...this is where many of us is trapped, we already feel good, but we still have the disease. These "sons" cure the symptoms, the pain, but inflamation, but the doesn't kill the cause of the symptoms, the pain, but inflamation

And, because people feel better after taking these drugs, they become dependent. Whenever they feel sick, they always take these "sons". There was a case a doctor who always give bethamethason to his patients, so they feel better, with the other medications that are needed,

The other problem is...we don't use it right. The amount we consume should be from the smallest dosage, and then add it if the response isn't adequate. If the response is adequate (of course before the biggest dosage that is allowed) , maintain it for a while, and then lower the dosage until the smallest. But people use it their way. They consume whatever dosage, they stop abruptly, causing bad effects that can be prevented if they use it right

So far, we have 3 problems: the disease is still there, we use it wrongly and we consume it whenever we feel sick. But take a look for the heavy side effects. our defense system is suppresed, we are more vulnerable to germs, moon face, growth inhibition (that's why "sons" can't be given to children), increasing blood pressure, increasing glucose in blood and this is the most important ; diminishing natural corticosteroid in our body (do you know Cushing Syndrome?)

Why is this corticosteroid so important? well, for us indonesians, there are so many herbal and jamu products that contain these "sons". when we consume these products, we will feel good, healthy, and all the disease symptoms gone. But that's a fraud, herbal and jamu products usually have a slow healing effect, they don't give effect immediately. Well, if you consume these these products for a long time, you'll get a bad knee a fat body.

So be carefull

Kamis, 24 Maret 2011

son,son, son

Apaan sih judul entri, kok gitu ya?

Mungkin ada yang bertanya-tanya seperti itu, Maka, opik akan menjawab "bahwa dengan judul itu, opik ingin membahas soal kortikosteroid dimana banyak banget kortikosteroid yang berakhiran dengan son, misal saja, betametason, prednison, prednisolon, mometason, kotison, hidrokortison, dan son-son yang laon, meski ada juga yang ga pakai son, misalnya budesonide

lalu apa sih yang menarik dari kortikosteroid ini. Ya...karena ini obat dewa. Obat Dewa? kenapa tuh? karena banyak penyakit yang diobatin pakai ini, dan efeknya cespleng, langsung terasa, badan ga sakit lagi, ibaratnya, bisa langsung sembuh...

tapi apa iya...Disinilah banyak orang terjebak. Dikiranya penyakit ini sembuh, padahal untuk banyak penyakit, penyakit itu tetap ada. Si son-son ini hanya menghilangkan gejala luarnya dan membuat radang (bahasa kerennya...inflamasi) yang ada menghilang,tapi sebenarnya, penyakit yang ada tetap ga kebasmi.

Dan, karena orang merasa enak, segar dan sehat sehabis minum si sonson ini, begitu dia sakit apapun, pasti minum obat ini. Dosen juga pernah cerita ada sorang dokter yang disebut "dokter betametason" karena tiap pasiennya yang sakit ia kasih betametason, dan pasiennya langsung merasa enak.

Tambahan lagi, pemakaiannya pun tidak benar. Jumlah son-son yang dipakai harus dimulai dari yang terkecil dahulu, dan sembari melihat respon tubuh, dinaikkan perlahan-lahan. klo sudah mendingan ya diturunkan lagi sebelum akhirnya berhenti. Tapi kini orang memakainya sesuka hati saja

So, udah ada 3 masalah, penyakit utama ga kebasmi,cara pemakaian tak benar dan pasien minum son-son terus ketika kena penyakit. Padahal efek samping son-son ini berat lho. Ketahanan tubuh menutun sehingga lebih rentan diserang kuman, moon face, pertumbuhan terhambat (makanya ga boleh dikasih ke anak-anak), tekanan darah tinggi, kelebihan gula darah dan ini yang paling penting : penurunan kortikosteroid normal tubuh

Ingat, kita punya kortikosteroid secara alami dalam tubuh. Ketika kita memakai kortikosteroid, produksi yang alami akan terhambat, dan akan timbul efek2 yang tidak dinginkan, salah satu yang paling umum adalah sindrom cushing, yang akibatnya banyak banget deh, ya bayangin aja kortikosteroid adalah salah satu hormon yang berperan dalam banyak hal, lalu pengaturannya dikacaukan, ya akibatnya parah2, browsing aja deh, efek samping son-son itu bisa menuhin sehalaman lho

Terus kenapa perhatian ke kortikosteroid ini penting, ini karena banyak banget jamu yang dicampur dengan kortikosteroid ini. Jadi klo anda minum jamu atau herbal dan efeknya langsung kerasa, langsung segar dan ngerasa sehat, cesplenglah pokoknya, curigalah, itu ada si son-son. Apalagi setelah minum jamu itu secara lama, anda merasa tulang jadi lemas, mudah sakit, badan jadi gemuk dan impoten.

so waspadalah

Selasa, 22 Maret 2011

How to choose a good Pharmacist

Memilih Apotek/Apoteker/Farmasis yang Baik versi Inggris

from http://www.jimplagakis.com/?p=3242

Test this for OTC's, see if the pharmacist can pass it

1. Ask the pharmacy where a certain OTC drug is, ask parasetamol, inza, bisolvon, OBG Combi, antangin, etc, if he/she knows and show you the way, he/she passes, but if the technician shows you, just get outta there.
2. if the pharmacist asks you why you need this drug, he/she passes, but if he/she just give it to you without asking anything, he/she fails as a pharmacist
3. The pharmacist listens to your problems and try to find the ways to get yoi otta the problem, if he/she just hear you, doesn't seem caring and just give the usual advice and answers, just open the door out
4. If the pharmacists suggests other drugs that are the same (the contents are same) or better drugs to deal with your problem, this is the pharmacy that you should be going to, if not, leave fast

For prescriptions
1. Search a pharmacy with pharmacists that counsels the patient, not just giving drugs or counseling by technicians
2. Pharmacist counsels with patience, care and not just the usual directions you can read yourself in the label. he/she counsels what you need to know, not the high language he/she has
3. The pharmacist see you in the eye and asks you to repeat his instructions (better if he/she makes notes for you)
4. Pharmacist doesn't treat you like the most idiot persin in the world, he/she respects you and talk wuth respect

tak sama persis, tapi poin2nya sama kan?

Senin, 21 Maret 2011

Memilih Apotek/Apoteker/Farmasis yang Baik

Dari http://www.jimplagakis.com/?p=3242

Tes ini untuk obat-obat bebas/OTC

1. Farmasis tahu dimana obat dan barang-barang lainnya, bukan si AA-nya
2. Farmasis menanyakan mengapa anda pikir anda butuh obat ini
3. Farmasis mendengarkan perkataan anda
4. Farmasis bilang obat....bukan yang terbaik, dan ada alternatif lainnya atau obatnya tak cocok

Berikutnya Untuk Resep
1. Farmasisnya mengonseling pasien
2. Farmasis mengonselimg pasien dengan sabar dan tak asal beres
3. Farmasis menatap mata anda dan menyuruh anda mengulang apa saja isi konselingnya (lebih bagus lagi kalau membuat catatan untuk anda)
4. Farmasis tidak memperlakukan anda seperti anak-anak bau kencur

Sampah dan Manusia

Sampah adalah konsekuensi dari aktifitas manusia. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan sampah. Saat ini, permasalahan sampah merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam kerusakan lingkungan. Permasalahan ini terus berkembang seiring dengan dengan perumbuhan jumlah penduduk dan tingkat konsumsi manusia. Oleh karena itu, pengelolaan sampah tidak bisa lepas dari gaya hidup masyarakat.


Apa itu sampah?


“Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).

“Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).

“Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982)

“Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996)

“Sampah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud padat atau semi padat baik berupa zat organik dan atau anorganik bersifat dapat terurai maupun tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.”(Draft Naskah Akademis RUU pengelolaan sampah)

Keluarga Sampah
Secara umum jenis sampah berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu sampah yaitu sampah yang dapat terurai (degradable) dan sampah yang tidak dapat terurai (undegradable).

Sampah degradable

Sampah degradable adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/ biologis.
Contohnya adalah sisa makanan.

Sampah undegradable

Sampah undegradable adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Contonya adalah plastic.

Sampah Plastik



 Fakta Sampah Plastik:
·       Diperkirakan 6.4 juta ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya di seluruh dunia (disadur dari data National Academy of Sciences)
·       Perkiraan lainnya juga mengatakan sebanyak 8 juta potong sampah masuk ke laut setiap harinya.
·       Lebih dari 80% sampah plastik di seluruh dunia langsung dibuang ke tempat sampah yang akhirnya ke laut tanpa di daur ulang
·       90% dari seluruh sampah di laut adalah plastik
·       Lebih dari 1 juta binatang laut mati akibat plastik setiap tahunnya
·       Setiap tahun rata-rata orang menghabiskan 700 kantong plastik
·       Supermarket di seluruh dunia memberikan lebih dari 17 milyar kantong plastik setiap tahunnya.
·       Setiap tahun diperlukan 12 juta barel minyak serta 14 juta pohon untuk membuat semua plastik
·       Sampah plastik terbanyak adalah botol dan pembungkus plastik sebanyak 56% dimana 3/4 berasal dari perumahan
·       Orang Amerika menggunakan 2.5 juta botol plastik per jam!

Perbandingan waktu daur ulang:
    Kaleng Aluminium … 300 tahun
    Botol Plastik ……..… > 100 tahun
    Popok Bayi ………… 100 tahun
    Baterei …………....... 100 tahun
    Cangkir plastik …….. 50 – 80 tahun
    Puntung rokok ……... 10 – 40 tahun
    Kantong Plastik ….… 10 – 20 tahun
    Minyak oli ………..... 10 tahun
    Kulit Jeruk …………. 6 bulan
    Kertas …….........…… 2 – 5 bulan

Minggu, 20 Maret 2011

Jangan Urungkan Niat Masuk ITB

Dari milis


Di bawah ini, informasi umum tentang proses penerimaan mahasiswa baru
ITB dan penerima BIUS (sebetulnya ada di situs BIUS).

yang terpenting, berbeda dengan sebelum-sebelumnya, kali ini
permohonan BIUS diajukan setelah mahasiswa diterima di ITB.

Bagi mereka yang mau SNMPTN gratis, bisa daftar beasiswa BIDIK MISI.
Nanti, kalau diterima di ITB, BIUS-nya akan digabung dengan BIDIK
MISI. Soal bidik misi ini, lihat di situs:
http://bidikmisi.dikti.go.id/portal/

Situs-situs penting lain yang harus dibaca:
http://www.itb.ac.id/
http://www.itb.ac.id/usm-itb/
http://www.itbuntuksemua.com/
http://www.snmptn.ac.id/
https://undangan.snmptn.ac.id/.
dan
http://ujian.snmptn.ac.id/

Semua informasi tentang ITB dan BIUS mengacu ke situs-situs tsb.

============
Peminat program Beasiswa ITB Untuk Semua (BIUS) dapat mendaftar masuk
ITB melalui dua jalur penerimaan SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri), yaitu:

Jalur Undangan

Jalur ini disediakan untuk mereka yang berprestasi sangat baik di
sekolahnya. Siswa harus terlebih dahulu dinominasikan oleh sekolahnya.
Siswa yang telah didaftarkan oleh pihak sekolah akan diberi Nomor
Pendaftaran dan Password untuk mendaftarkan diri di situs
https://undangan.snmptn.ac.id/.

Dengan menggunakan Nomor Pendaftaran dan Password, siswa mengisi
biodata, pilihan PTN dan program studi, mengunggah (upload) foto resmi
terbaru, dan mencetak Kartu Bukti Pendaftaran.

Jadwal seleksi jalur Undangan sbb:

Pendaftaran : 1 Februari – 12 Maret 2011
Pengumuman Hasil : 18 Mei 2011
Registrasi : 31 Mei dan/atau 1 Juni 2011

Jalur Ujian Tertulis dan/atau Ketrampilan

Jalur ini disediakan bagi semua siswa. Pendaftaran SNMPTN 2011 jalur
Ujian Tertulis dan/atau Keterampilan dilakukan secara online melalui
halaman situs http://ujian.snmptn.ac.id/.

Pendaftaran SNMPTN Jalur Ujian Tertulis/Keterampilan dilakukan pada
2–24 Mei 2011. Ujian tertulis diadakan pada 31 Mei–1 Juni 2011.
Sementara itu, ujian Keterampilan pada 3-4 Juni 2011. Hasil ujian akan
diumukan pada 30 Juni 2011.

PERMOHONAN BEASISWA

Mereka yang lulus SNMPTN, baik Jalur Undangan maupun Jalur Ujian
Tertulis dan/atau Ketrampilan, dipersilakan mengajukan permohonan
Beasiswa ITB Untuk Semua, dengan mengisi formulir serta melengkapi
dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Penerima BIUS diumumkan segera
setelah permohonan yang bersangkutan disetujui.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi calon penerima beasiswa:

Pengahasilan kedua orang tua calon penerima beasiswa di bawah atau
sama dengan Upah Regional Minimum (UMR),
Memiliki prestasi akademik yang baik,
Aktif di kegiatan organisasi dan ekstrakulikuler semasa di SMU dan sederajat,
Memiliki prestasi non-akademik.

Dokumen yang harus disertakan dalam formulir pengajuan beasiswa:

Essay/karangan singkat tentang calon penerima beasiswa, keluarga,
cita-cita dan kegiatan calon penerima beasiswa, sesuai format yang
telah disediakan ITB,
Surat Keterangan Penghasilan atas nama masing-masing kedua Orang Tua
calon penerima beasiswa, dilegalisasi oleh RT/RW,
Keterangan Tidak Mampu dari RT/RW atas nama masing-masing kedua Orang
Tua calon penerima beasiswa,
Keterangan Tidak Mampu atas nama masing-masing kedua Orang Tua calon
penerima beasiswa dari Dinas Sosial Daerah setempat, minimal setingkat
Kecamatan,
Kartu Keluarga Orang Tua calon penerima beasiswa,
Fotokopi KTP kedua Orang Tua calon penerima beasiswa,
Fotokopi Kartu Identitas calon penerima beasiswa.


Sebarkan ke adek-adek kelas ya :) tetep semangat!

Salam hangat penuh semangat!

Selasa, 15 Maret 2011

Apa sih arti sebuah nama?

Judul di atas bukan berarti opik sedang membahas filosofi shakespere atau yang debat-debat mengenai nama yang biasanya. opik cuma akan membahas soal nama dalam pelayanan farmasi

Mungkin dahi kalian akan berkenyit, tapi ternyata nama memegang peranan penting lho. Percaya ga, gara-gara nama, anda bisa mendapatkan obat yang salah, anda bisa meminum obat secara berlebihan dan dapet obat yang salah.

Ini contoh di sebuah RS di provinsi .....(pasti tahulah klo ngikutin). Perawat masuk ruangan dan manggil Asep, dan dari 4 orang yang ada, 3 orang nyahut. Perawatnya lalu baca resep, yang tertulis untuk tuan Asep. Pertanyaannya. Asep yang mana?

Kasus lainnya, dokter menuliskan resep hydralazine yang tertukar hydroxyzine maupun sebaliknya. Kemudian Gaplek dengan Gepluk (orang-orang yang tahu tulisan dokter kaya gimana pasti maklum kesalahan ini) tapi lihat efek masing-masing obat tersebut. Hydralazine yang buat darah tinggi dengan hydroxine yang anti alergi, klo kebalik gimana? masih mending yang darah tinggi dapet anti alergi, klo sebaliknya? bisa mati tuh.

Kemudian yang terakhir. Kita tahu manusia adalah pelupa, apalagi untuk hal-hal yang ga sering dialaminya. begitu juga dengan pasien, saat ditanya obat-obat apa saja yang mereka minum dulu. banyak banget yang jawabnya lupa atau tablet yang warnanya putih. Kebetulan, RS ini punya contoh-contoh tablet obat sehingga pasien bisa mengira2 obat apa saja yang pernah diminumnya, tapi untuk obat dengan ukuran sama, ya sudah, ga tahu tuh itu obat apa,

Ini penting untuk temen-temen industri, usahakan nama obat tercetak jelas di tabletnya, sehingga pasien bisa tahu nama obatnya, meskipun cuma singkatan saja. Ini juga berpengaruh untuk tablet-tablet yang tidak diberikan bersama kemasannya, sehinbgga pasien tak bingung tablet ini mesti masuk ke etiket yang mana.

Jadi, masih menganggap nama tak penting? 

Bisakah kita Mempercayainya?

Ini terpikir saat membaca-baca soal kasus Wakefield, dimana penelitiannya dimuat dalam Lancet. Sebagaimana diketahui, Wakefield meneliti soal hubungan autisme dengan vaksinasi pada 12 orang anak. Menurut hasil penelitiannya, vaksinasi menyebabkan autis pada anak. silahkan googling dengan kata kunci wakefield autisme dan vaksinasi.

opik disini takkan membahas soal polemik itu, karena dari beberapa tulisan yang dibaca, rasanya memang Andrew Wakefield yang melakukan kecurangan karena tidak jujur soal beberapa hal dan melakukan beberapa hal yang salah dalam penelitian, tapi opik lebih bahas kepada sisi Jurnalnya.

Sebagaimana diketahui, sejak opik masih tingkat satu, selalu dibilang bahwa jurnal yang peer review dan sudah dikenal secara internasional adalah yang terbaik, dan beberapa hal mengenai jurnal lainnya. Namun ternyata, setelah dalam kuliah tadi bertemu seorang praktisi yang suka ngirim-ngirim tulisan dan artikel penelitiannya ke jurnal-jurnal internasional.

Ternyata yang pertama kali dilihat bukan isinya tapi orang atau institusi yang mengirimnya. jadi kalau anda sudah dikenal oleh editornya, artikel anda pasti lebih didahulukan. isinya adalah nomor kesekian, dan hal ini menjelaskan mengapa anda merasa penelitian anda yang bagus ga masuk. Tapi ada sebuah penelitian yang rasanya kurang bagus dibanding yang anda bisa masuk jurnal.

Sebagai penyemangat, praktisi tadi juga bercerita soal Alexander Flemming, si penemu Penisilin. Dia juga ngirim hasil penelitiannya ke jurnal, tapi langsung dimasukin ke tong sampah. Nah, kebetulan ada dokter atau mahasiswa kedokteran disitu yang ngais2 tong sampah dan menemukan itu, dia bereksperimen ulang dan menulis lagi dengan kata-kata yang lebih baik dengan mencantumkan Alexander Flemming. Dan itu diterima di jurnal tersebut.

jadi tetaplah berhati-hati dengan apa yang kita dapatkan dari jurnal, meski itu yang peer review sekalipun, karena mungkin saja itu salah, tetaplah memeriksa dan membandingkannya dengan yang lain.

Senin, 14 Maret 2011

Jangan Anggap Mereka Tiada!!!

Ini dapet dari kuliah Ilmu Komunikasi

Pernah ga sih kalian disuruh ke depan dan ngomongin sesuatu? entah itu pas masih TK, SD, SMP, atau ampe sekarang. Nah biasanya klo kitanya belum biasa atau paksaan (pasti pernah ini, apalagi yang TK-SD, pasti pernah ada yang disuruh bacain sesuatu atau malahan pidato), kita pasti ada yang ngedampingin, misal gutu atau orang tua kita.

Saat  kita takut untuk berbicara di depan tersebut, Nasihat apa sih yang kalian terima, ayo pilih-pilih, pernah ga yang ada dibawah ini :
1. Anggap tidak ada orang disana
2. Anggap mereka itu monyet
3. Jangan tatap wajah dan mata mereka
4. Anggap mereka itu patung
5. Anggap mereka bodoh dan anda yang paling mengerti,
dll

Kemudian, setelah selesai berbicara, apakah anda langsung ke belakang dan tak ingin melihat ataupun mengetahui bagaimana reaksi para pendengar? sadarilah, apa yang anda lakukan itu, adalah salah

Yah, bagaimanapun juga, saat kita berbicara di depan, ingatlah, kita sedang berkomunikasi, kita menyampaikan sesuatu pada pendengar. Dan ingat juga, komunikasi yang baik adalah dua arah, ada penyampai, ada pesan, ada penerima, ada umpan balik,

Nah, umpan balik inilah yang harus diperhatikan. Kita berbicara di depan tentu tak ingin dianggap angin lalu kan? perhatikanlah para pendengar kita, mungkin kalau mereka ngantuk, berarti cara penyampaian kita kurang menarik atau monoton. kalau mereka diam saja dan dengan dahi mengernyit, berarti mereka tak mengerti, sehingga kita lebih baik menjelaskan ulang.

Anggaplah para pendengar itu Adam dan perhatikanlah mereka. Bagaimana mungkin pesan itu akan diterima klo kita tidak memperhatikan mereka?  

Jumat, 04 Maret 2011

Fakta Lingkungan - Kertas


dapet dari milis agenda ganesha, 

dari materi zero waste event untuk MC by Ganesha hijau

 

Produksi Kertas

 

Fakta Lingkungan tentang produksi kertas:
Ø  1 ton kertas = 400 rim = 200.000 lembar
Ø  Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya.
Ø  Setiap jam, dunia  kehilangan 1.732,5 hektar hutan karena ditebang untuk dijadikan bahan baku kertas.
Ø  Untuk memproduksi 3 lembar kertas dibutuhkan 1 liter air.  

Selama proses produksi pun, kertas menghasilkan berbagai macam limbah. Diantaranya : 
·         Dalam memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan gas karbondioksida sebanyak kurang lebih 2,6 ton. Jumlah ini setara dengan gas buang yang dihasilkan sebuah mobil selama 6 bulan.
·         Dalam memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat.
·         Setelah kertas dibuang, kertas ini akan terurai. Proses terurainya kertas menghasilkan gas metana. Gas metana juga merupakan penyebab pemanasan global. Terlebih, gas metana ini 20 kali lebih berbahaya dibanding gas karbondioksida sebagai penyebab naiknya suhu global.  

Selasa, 01 Maret 2011

Siapapun bisa menulis resep!


dari : http://www.theangrypharmacist.com/archives/2005/08/everyone_can_wr.html

Adalah sangat mengagumkan bagaimana komunitas kesehatan telah berubah sejak beberapa tahun terakhir. Saat memulai Profesi ini, hanya dokter dan Perawat yang bisa menulis resep. Semuanya bahagia, dunia pun damai.

Lalu, beberapa idiot memperbolehkan Certified Nurse midwife and Holistic Medicine untuk menulis resep. Kapan kegilaan ini berhenti? Apa pesuruh adalah orang berikutnya yang berwenang meresepkan?

Aku di kampus selama 7 tahun dan hanya bisa meresepkan pil morning after. Kemudian beberapa orang pergi ke Career College, mendapatkan CNM dalam 5 bulan dan bisa menulis apapun.
Darahku mendidih saat melihat orang-orang ini meresepkan sebagai berikut:
Suspensi Amoksisilin, 234,3 mg 3x sehari untuk 10 hari.

Ini mungkin terlihat bagus untukmu, tapi farmasis manapun akan bilang “Hei! Suspensi amoksisilin hanya ada dalam 125mg/st, 250mg/ st  400mg/st. Apa para ibu bisa mengukur 4.7372143 mL? ga mungkin! Ini amoksisilin, bulatin aja ke kekuatan terdekat! Ini bukan pelajaran yang begitu rumit! Kau bisa memberikan 2 g, 3x sehari pada bocah-bocah dan takkan ada yang terjadi (tentunya bila tiada alergi).

Jika kau bekerja untuk profesi ini, kau mungkin bertanya-tanya ini mau kemana. Yap, ini hanya fakta buku vs akal sehat. Tentu saja dokter beneran akan menggunakan akal sehat dan meresepkan 250 mg/ts 3x sehari untuk 10 hari dan membuatnya mudah bagi siapapun. Namun seorang CNM melihat buku pegangannya, menggunakan kalkulator dan menulis apa saja yang tertera di sana, bahkan mungkin saking “rajinnya”, semua angka ditulis.

Dan tidak sampai disitu. aku melihat mereka menulis Hydralazine untuk gatal-gatal (semestinya Hydroxine, waduh, kau baru saja membunuh seseorang). Dan juga memberikan kekuatan obat yang sudah pasti keluar dari mimpi mereka (Ultram 100 mg saat ia hanya tersedia dalam 50, komen tambahan: emangnya farmasis msti nyediaan pabrik racikan kecil untuk memenuhinya? apalagi klo pasiennya ribut-ribut dan bersikeras sediaannya ada hanya karena ia diresepkan, duh) dan juga meresepkan obat terkini dan terhebat, tak tahu bahwa harganya bisa sampai langit ke-7 (Zyvox).

Bayangkan klo komputer dan mesin yang meriksa itu....entah apa yang akan terjadi

Hmm, klo di Indonesia mungkin kasusnya untuk Bidan, Perawat dan Mantri yang bisa merespkan. Untuk Bidan sih memang tak masalah selama resepnya sesuai dengan keahliannya (yang terkait kehamilan serta ibu dan anak), tapi akan jadi masalah kalau resepnya seperti obat dokter pada umumnya, dan meresepkan untuk keadaan-keadaan di luar kehamilan dan hal-hal yang terkait. Contohnya saja kalau ada bidan merespkan untuk diabetes dan sakit jantung. kacau-kacau
Untuk perawat dan mantri ga usah ditanya, udah banyak contohnya, apalagi di daerah pedesaan dan daerah-daerah tertinggal. Masalahnya, terkadang pemakaian obatnya tidak benar. Misalnya untuk kortikosteroid, banyak sekali kasus dimana penyakit apapun dikasih kortikosteroid (ya betametason, prednison, prednisolon, mometason, dll) yang emang cespleng dan langsung kerasa efeknya, sayangnya, jadi keterusan. 

Klo sakit kasih itu, sedikti2 ngerasa pegel, minum kortikosteroid, akibatnya....sistem pertahanan tubuh melemah, tubuh-tubuh berkurang kemampuannya memproduksi hormon-hormon yang bersteroid, mukanya jadi berbentuk bulan dan jadi tergantung pada kortikosteroid. dan satu lagi, banyak yang ga tahu aturan makainya, mestinya kortikosteroid dimulai dari dosis terkecil, ditingkatkan seidikit-sedikit sampai mulai sembuh, lalu diturunkan perlahan. Jangan diberikan dosis besar tiba-tiba atau tiba-tiba diputus kortikosteroidnya.

NOTULENSI FORUM GANESHA HIJAU



dari milis agendaganesha 


25 Februari 2011 @ 9008

AGENDA:
·        Pengelolaan sampah ITB
·        Sharing Pekan Lingkungan

PENGELOLAAN SAMPAH ITB

Institut Teknologi Bandung memiliki sistem operasional pengelolaan sampah yang mencakup pemilahan sampah organik dan anorganik, pengangkutan, pemrosesan dan pengolahan sampah. Sistem pemilahan sampah dilakukan di pos-pos tempat sampah. Hal ini melibatkan seluruh individu yang menggunakan sarana dan prasarana dalam melakukan aktivitas di lingkungan kampus. Proses pemilahan sampah ini menjadi tolak ukur kepedulian masyarakat kampus terutama mahasiswa sebagai penghasil sampah terbesar terhadap pengelolaan sampah di lingkungan kampus.

Sistem pengangkutan sampah adalah proses yang bersasaran membawa dari sumber sampah/tempat sampah ke lokasi pengolahan sampah. Pihak sarana dan prasarana ITB menyediakan kendaraan pengangkut sampah yang memiliki penyekat untuk sampah mudah membusuk dan tidak mudah membusuk. Kemudian sampah tersebut akan diangkut ke PPS Sabuga.

Sistem pemrosesan dan pengolahan sampah bertumpu pada pemanfaatan kembali, baik secara langsung, sebagai bahan baku maupun sebagai sumber energi, sehingga tercipta kesetimbangan dan keselarasan dalam proses pengelolaan sampah secara keseluruhan. Sampah yang sampai ke PPS Sabuga kemudian dipilah menurut jenisnya secara manual. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengolahan akhir sampah tersebut.

Setelah sampah dipilah secara manual, proses selanjutnya adalah penggilingan sampah organik agar dapat dilakukan proses pengomposan. Selain itu, proses penggilingan ini pun dilakukan untuk memadatkan sampah anorganik yang tidak dapat didaur ulang. Untuk sampah yang dapat didaur ulang, pihak TPS Sabuga menjualnya ke industri daur ulang.

Sampah organik yang telah digiling kemudian dipindahkan ke bak beton untuk dilakukan proses pengomposan dengan bantuan mikroorganisme. Hasil dari proses ini adalah pupuk kompos yang memiliki nilai jual. Dengan demikian sampah yang dianggap sebagai barang buangan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Sedangkan untuk sampah anorganik yang telah digiling, pihak ITB telah mengembangkan teknologi pembakaran sampah dengan alat yang dinamakan insinerator. Sampah yang telah digiling kemudian dimasukan ke dalam tungku pembakaran dan dibakar dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi. Teknologi insinerator ini adalah salah satu alat pemusnah sampah yang secara terpadu dapat digunakan. Sedangkan abu yang dihasilkan dibuat untuk batako.

Masalah yang sering terjadi dalam proses pengelolaan sampah ITB adalah kurangnya kesadaran masyarakat kampus dalam memilah sampah dan pemakaian stereofoam yang masih tinggi. Hal tersebut mengganggu proses pengelolaan sampah ITB.

Tanggapan:
GEA
Mekanisme pengangkutan sampah mudah membusuk dan tidak mudah membusuk?
Jawab: pengangkutan sudah terpisah tp pembuang sampah tidak memilah sehingga sampah tercampur kembali
IMA-G
Pemilahan sampah yang cukup banyak? kerja sama dengan kampus bagaimana?
Jawab: HMTL banyak bekerja sama dengan pihak luar misal sampah tetra pack ke yayasan kontak, kertas dengan ugreen dan Bandar di sadang serang, plastik dengan Bandar, kemasan dengan pengrajin.
UGREEN
Banyak sampah yang belum terpilah dangan baik, contohnya di 9008 karena tempat sampah hanya ada 1 tong.
HMP
Usul: HMTL sebagai pelopor forsil BRT tentang standar ecohimpunan.
FISIKA
Sampah terbesar ITB adalah sampah anorganik, sampah daun dipisah untuk dikomposting, green policy diperlukan kajian dan membuat proposal ke sarpras/rektorat tentang 1 paper 1 board
MTI
Tim kontrol dan evaluasi tentang SOP ZWE?
Jawab: Belum ada sistem kontrol dan evaluasi khusus hanya sekedar konsultasi. 
Lebih bagus kalau tempah sampah seperti sampah salman yang terdapat gambar-gambar yang membedakan tiap jenis sampah