Jumat, 25 Februari 2011

kali ini sedikit mengenai penerimaan mahasiswa baru ITB, opik langsung kopas aja dari webnya KM:
http://km.itb.ac.id/site/?p=1070
http://km.itb.ac.id/site/?p=1074


Masihkah ITB untuk semua?

Sejak tanggal 1 Februari lalu, Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 Jalur Undangan telah dimulai. ITB sebagai institut teknologi tentunya mengharapkan agar calon mahasiswa yang diterima merupakan siswa-siswa terbaik dari seluruh Indonesia. Sejak bulan januari lalu, ITB memutuskan untuk menjaring calon mahasiswanya melalui 100% SNMPTN tanpa ujian mandiri. Sekilas kabar ini mungkin terdengar melegakan, namun ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Berikut merupakan beberapa catatan penting versi Kajian Strategis
BagaimanaSistemPenerimaanMahasiswaBaru ITB 2011?
Sesuaidengan PP no. 66 Tahun 2010 bahwa penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan dengan pola penerimaan secara nasional minimal berjumlah 60%.
Secara umum, sistem SNMPTN ITB tersebut dibagi menjadi dua :
1.      60% SNMPTN Jalur Undangan (Pendaftaran : 1 Februari – 12 Maret 2011)
2.      40% SNMPTN Jalur Tertulis (Pendaftaran : 2 – 24 Mei 2011)
1.      Program SNMPTN JalurUndangan
Merupakan program PMB yang dibukabagiseluruhlulusan SLTA/sederajat dengan tahun ijazah 2011, yang memiliki prestasiterbaik di kelas, di SLTA asalnya. Program ini dilaksanakan secara nasional melalui SLTA asal calon peserta, dengan menggunakan nilai Rapor SLTA atau sederajat, semester 1 s.d. semester 5.
Yang termasuk dalam jalur ini adalah peserta Kemitraan Nusantara ITB (KN-ITB) dan peserta program Beasiswa (Beasiswa OSN, BIUS, BIDIK MISI, Beasiswa Biaya Pendidikan, Beasiswa Ekonomi Lemah, dll.).   Pendaftaran dilakukan ke Panitia Pusat SNMTPN 2011 melalui masing-masing SLTA  asal calon mahasiswa. Calon mahasiswa tidak diperkenankan mendaftarkan diri secara langsung ke Perguruan Tinggi tujuan.
Persyaratan
Ketentuan yang berlaku bagi calon peserta SNMPTN 2011 – Jalur Undangan, adalah sebagai berikut :
  • SNMPTN 2011 –  Jalur Undangan ialah mekanisme seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik tanpa ujian tertulis/keterampilan.
  • SNMPTN 2011 – Jalur Undangan tidak termasuk jalur penelusuran minat dan bakat.
  • Peserta SNMPTN 2011 – Jalur Undangan adalah SMA/MA/SMK Negeri maupun Swasta.
  • SLTA peserta SNMPTN 2011 – Jalur Undangan harus terakreditasi A, B, C oleh BAN-SM dan/atau terdaftar pada database SNMPTN 2010.
  • SLTA peserta SNMPTN 2011 – Jalur Undangan mengirimkan siswa pelamar terbaiknya untuk diseleksi menjadi calon mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri yang diminati.
  • Persyaratan Umum Peserta SNMPTN 2011 – Jalur Undangan :
    • Warga Negara Indonesia
    • Siswa Pelamar merupakan siswa yang duduk di kelas 12 dengan prestasi akademik konsisten.
    • Lulus UjianSatuanPendidikandanUjianNasional SLTA atau yang setaratahun 2011
    • KetentuanPeringkat Siswa Pelamar di Kelas, di SLTA asal yang diperkenankan melamar ke SNMPTN 2011 – Jalur Undangan :
      • Akreditasi A (Aksel) : 100% terbaik di kelas
      • Akreditasi A (RSBI/Unggulan) : 75% terbaik di kelas
      • Akreditasi A (reguler) : 50% terbaik di kelas
      • Akreditasi B (reguler) : 25% terbaik di kelas
      • Akreditasi C (reguler) : 10% terbaik di kelas
    • Memiliki prestasi akademik konsisten di SLTA asalnya, dari semester 1 s.d. 5 sesuai dengan ketentuan di atas, dibuktikan dengan rekomendasi dari Kepala Sekolah
    • Bersedia melunasi biaya pendaftaran SNMPTN 2011 – Jalur Undangan, sebesar Rp. 175.000,-
2.      Program SNMPTN 2011 Jalur UjianTulis
Merupakan system ujian saringan masuk perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan secara nasional, oleh sebuah panitia terpusat di Jakarta, yang ditunjuk oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI).
Ujiantulis yang diselenggarakan dalam rangka  Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri akan dilaksanakan secara serentak dan terpadu pada jam dan hari yang sama, dengan soal yang sama di berbagai PTN di Indonesia.
Mulai tahun 2011,  Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) serta Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) diikutsertakan ke dalam Jalur Ujian Tulis ini. Keduanya dapat diambil melalui jalur ujian IPS, sedangkan fakultas/sekolahlainnya  dapat dipilih melalui jalur ujian IPA. Khusus bagi para peserta SNMPTN yang memilih FSRD, diharuskan untuk mengikuti ujian keterampilan.
BiayaPendidikanUntukkeduaJalur
1)     Biaya pendidikan terdiri atas komponen Biaya Pendidikan yang dibayar di Muka (BPM) yang di bayar sekali dan komponen Biaya Pendidikan Pokok (BPP) yang dibayar setiap awal semester.
2)     Untuk tahun 2011 BPM ditetapkan Rp 55.000.000,- per mahasiswa dan BPP Rp 5.000.000,- per mahasiswa per semester. Khusus untuk calon mahasiswa yang diterima di SBM, BPM ditetapkan Rp 80.000.000,- dan biaya SKS sebesar Rp 750.000 per SKS.
3)     Orang tua yang memerlukan bantuan untuk pembiayaan putra/putrinya yang diterima di fakultas/sekolah bukan SBM, dapat mengajukan permohonan subsidi untuk pembayaran BPM yang akan dipertimbangkan sesuai dengan bukti-bukti yang menunjukkan kemampuan ekonomi orang tua. Besarnya subsidi akan bervariasi: 25%, 50%, atau 75%.
4)     Subsidi 100% baik BPM maupun BPP diberikan kepada mahasiswa baru yang berasal dari keluarga golongan ekonomi lemah dengan penghasilan keluarga yang tidak memungkinkan membiayai studi anggota keluarganya di perguruan tinggi. Sesuai dengan ketentuan pemerintah, ITB mempersiapkan subsidi 100% ini bagi minimum 20% mahasiswa yang akan diterima, yakni untuk lebih dari 600 mahasiswa baru, termasuk untuk mahasiswa baru SBM.
5)     Di samping BPM dan BPP, calon mahasiswa yang diterima melalui SNMPTN 2011 – Jalur Ujian Tulis, akan diwajibkan untuk membayar biaya pendaftaran Mahasiswa Baru yang besarnya akan ditentukan kemudian. Namun bagi calon mahasiswa peserta SNMPTN 2011 – Jalur Ujian Tulis yang menerima subsidi BPM dan BPP sebesar 100%, akan dibebaskan dari kewajiban membayar biaya Pendaftaran Mahasiswa Baru.
Beberapapenjelasandaripihakrektoratterkait PMB 2011
Menurut PP 66 Thn 2010 dan peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI no. 34/2010 :
  1. Minimal 60% Mahasiswa berasal dari Seleksi Nasional (SNMPTN)
  2. 20% Mahasiswa baru harus berasal dari ekonomi lemah
  3. Seleksi Mandiri dilakukan setelah SNMPTN (atau bisa jadi setelah pengumuman SNMPTN)
Karena poin 3 ini maka ITB memutuskan untuk tidak mengadakan USM, karena ITB khawatir Mahasiswa yang terjaring setelah seleksi SNMPTN kualitasnya lebih rendah, dan waktu yang tersedia dari setelah SNMPTN sampai tahun ajaran baru tidak mencukupi untuk diadakannya USM.
Seleksi secara nasional dilakukan oleh panitia SNMPTN terpusat. Terdapat dua jalur :
  1. Jalur undangan 60% : seleksi nilai rapot (Mirip PMDK), Kemitraan, Bidik MISI, BIUS, Minat, dll.
(1 Feb-12Mar)
  1. Jalur Tertulis 40% : seleksi tertulis seperti biasa
(31 Mei-1Jun)
Persentase di atas merupakan proporsi tiap fakultas jadi bukan total mahasiswa kecuali FSRD (20:80).
Untuk  tahun ini, jumlah mahasiswa yang akan diterima sekitar 3100. Untuk persyaratan minimal 20% berasal dari golongan ekonomi lemah, berarti ITB harus menyediakan subsidi penuh bagi kepada minimal 640 orang. Dari data ada di ITB sekarang,  jumlah mahasiswa yang ekonomi lemah sekitar 5%. Sekitar 60% ekonomi menengah, dan sisanya ekonomi tinggi.
Biaya pendidikan
Cost yang dikeluarkan ITB untuk 1 orang mahasiswa adalah 108 juta selama 4 tahun.  Biaya yang harus dikeluarkan seorang mahasiswa (tidak subsidi) adalah 95 juta. (BPPM  55 Juta, Semester 5 Juta).
Gambaran dari ITB
-          40% Bayar Full = bisa berasal dari jalur undangan ataupun tertulis
-           40% Subsidi = antara 25,50, sampai 75%.
-          20% Subsidi Full = syarat minimal dari pemerintah.
Sampai saat ini masih belum jelas metoda untuk menseleksi ataupun mengklasifiksi orang-orang berdasarkan kondisi ekonominya.
Untuk memenuhi syarat 20% ITB berusaha untuk memperoleh bantuan dana dari beberapa sumber:
-          Pemerintah = hanya 20-30% dari biaya total operasional
-          Kerja sama /bantuanpihak lain= 30-45 %
-          Biaya orang tua mahasiswa= 30 %
Pada intinya keputusan mengenai sistem PMB yang sekarang tidak dapat diubah lagi, karena sudah terpublikasi resmi. Pihak ITB juga sudah melakukan sosialisasi kepada para kepala sekolah di Bandung dan ke media.
ITB tetap menjalankan prinsip nya untuk menerima mahasiswa terbaik secara Akademik. Artinya diterima atau tidaknya calon mahasiswa tidak tergantung pada besarnya biaya yang mampu di bayar.Jika dari 3200 mahasiswa yang terbaik secara akademik itu lebih dari 20% nya merupakan golongan ekonomi lemah, maka ITB akan melakukan revisi RKA (bukan “tidak meluluskan” sebagian dari mereka).
Yang Perlu kita lakukan
Banyak dari masyarakat kita yang tidak mengetahui akan adanya sistem yang baru ini. Oleh karena itu tugas kita adalah membantu menyebarluaskan informasi ini sehingga seluruh sekolah terutama di daerah-daerah mengetahui akan kejelasan informasi ini. Ada juga yang sebagian opini masyarakat yang mengatakan bahwa kalau mau masuk ITB harus bayar 55 juta. Padahal ITB sendiri menyediakan subsidi-subsidi bagi mereka yang kurang mampu .Jika kita melihat form pendaftaran maka akan terlihat isian yang menyatakan kesanggupan pembayaran. Sampai saat ini komite ITB membutuhkan usulan dari mahasiswa tentang bagaimana agar orang-orang yang menengah keatas membayar 55 juta sesuai dengan kemampuaannya, dan bagaimana agar golongan menengah kebawah tahu bahwa ada subsidi bagi mereka sehingga mereka tidak perlu takut lagi. Oleh karena itu ada dua poin  penting yang perlu kita lakukan :
  1. Sosialisasi
Untuk pengumuman serta pendaftaran mahasiswa baru ini dilakukan secara online. Sementara tidak semua daerah dapat mengakses internet dengan mudah. Oleh karena itu butuh sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah terutama yang di daerah. Dan jelaskan kepada mereka bahwa sebenarnya ITB menyediakan beasiswa bagi mereka yang kurang mampu. ITB tetapakan menerima mereka yang terbaik secara akademik, jadi tak  ada cerita orang yang memang memiliki kapasitas intelektual tinggi tidak bisa masuk ITB Karena masalah biaya. Jika pada akhirnya jumlah mahasiswa yang berada pada golongan ekonomi lemah melebihi angka 20%, maka ITB tidak sertamerta menolak sebagian dari mereka dan menerima yang sanggup membayar lebih,  karena dalam kasus ini ITB  akan  mengusahakan penganggaran dana melalui bantuan dan kerjasama dari pihak lain.
2. Sistem Pengklasifikasian
Yang menjadi perhatian adalah bagaimana jika golongan menengah ke atas justru mendaftar sebagai orang yang tidak mampu?Ini perlu di antisipasi agar subsidi tersebut jatuh ke tangan orang yang berhak. Oleh karena itu perlu ada sistem seleksi dan klasifikasi yang baik untuk menangani masalah ini. Sampai saat ini pihak ITB mengakui belum menemukan metoda tersebut. Mereka menerima masukan dari mahasiswa jika memang ada yang mempunyai usulan mengenai sistem ini.
KAJIAN SATU ITB
Kementerian Kajian Strategis
Kabinet KM-ITB 2010/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar