Minggu, 22 Mei 2011

Radioaktif---Berbahaya?

T : Wah, dari judulnya udah mancing kontroversi, apa yang mau dibahas?

J : Ya kontroversi itu sendiri, dan mispersepsi soal radioaktif itu sendiri, ingat disini yang dibahas adalah radioaktif, bukan radiasi.

T : Mulai dari mana?

J : dari kontroversi itu sendiri. Tahu kan orang-orang yang menganggap semua radioaktif itu berbahaya, tapi sekarang, sejak beberapa penelitian, ada juga yang berpendapat berbahaya atau tidak itu tergantung dosis.

T : Jadi mirip prinsip racun yang....eh yang mana ya?


J : pernyataan Paracelsus: Semua adalah racun, dan tiada yang tanpa racun, hanya dosis yang membuat sesuatu tak beracun.

T : Cerita kronologisnya gimana nih?


J : opik hanya bakal menceritakan salah satu bahan yang jadi perdebatan saja : RADON, ya, si gas mulia yang radioaktif ini, opik cuplik dari : http://www.naturalnews.com/031785_hormesis_doses.html

- Des 1984
seorang pekerja PLTNuklir menemukan tingkat radioaktivitas di tubuhnya saat masuk ke tempat kerjanya tinggi, bukan saat keluar.Penelitian lanjutan menemukan bahwa tingkat radon di sekitar Reading Prong, Pennsylvania dan berbagai lokasi lain di New Jersey tinggi.

-pertengahan 1980-an
Radon adalah gas, radon bisa masuk tubuh lewat paru-paru. Lalu, kanker paru-paru DIKIRA terjadi karena menghirup radon. EPA mengumumkan kesimpulan yang sangat spekulatif : 20,000 kasus kanker paru-paru terjadi karena menghirup radon. dan dnegan itu, tercipta industri "pemusnah" radon

-1990-1995
Bernard cohen (http://en.wikipedia.org/wiki/Bernard_Cohen_%28physicist%29) tertarik dengan radon ini. Dia meneliti, dia ingin membuktikan ada hubungan antara terhirupnya radon dengan kanker paru-paru. Dia lalu menerbitkan hasil penelitiannya pada 1990, dan menerbitkan pembaharuan pada 1995. Waktu penelitiannya 5 tahun, memakan dana jutaan dolar, dan melibatkan banyak sekali penduduk AS.

Hasil penelitiannya tak terduga dan sukar dipercaya, bahkan oleh Cohen sendiri. Ternyata eh ternyata, korelasi radon dengan kanker paru-paru NEGATIF. Di daerah yang lebih banyak radon, kanker paru-paru lebih sedikit, begitu juga sebaliknya, belum lagi temuan bahwa tempat yang tinggi tingkat radonnya ternyata kanker lainnya rendah, sistem imunnya lebih bagus, dan hidupnya lebih lama.

Saking ga percayanya, Cohen sendiri neliti ulang, tapi hasilnya tetap sama. Karena itu, Cohen langsung matiin sistem ventilasi rumahnya yang mengurangi masuknya radon.

T : Wow, jadi ternyata bahan yang radioaktif ternyata dibutuhin juga oleh manusia. Terus akibatnya apa aja tuh?

J : Mulai ada penelitian ulang lagi soal pemaparan radioaktif, dan Cohen sendiri membantah "Linear no-threshold model" (http://en.wikipedia.org/wiki/Linear_no-threshold_model) yang pada mulanya dipercaya orang. model ini berasumsi tiada batas aman untuk radiasi (yang memang seharusnya tak tepat, liat aja orang-orang yang kena sinar matahari).

Bahkan, Cohen sendiri nantang Ralph Nader, seseorang yang 4x nyalonin diri jadi presiden AS (http://en.wikipedia.org/wiki/Ralph_Nader) untuk mengonsumsi plutonium oksida (plutonium tuh bahan untuk reaktor nuklir) sebanyak kafein yang bisa dikonsumsi Nader, yang akan dilakukannya di depan kamera. Ini gara-gara Nader nyebut plutonium sebagai bahan paling beracun yang pernah dikenal manusia.

Jadi, sekarang banyak juga orang yang mulai pro nuklir karena penelitian pak Cohen ini. Tapi ingat, ini masih kontroversial, jadi tetap harus berhati-hati dan nimbang-nimbang info yang kita terima.

kalau mau tahu lebih banyak soal yang pro pararan-radioaktif bisa berguna, kunjungi aja situsnya pak Cohen : http://www.phyast.pitt.edu/~blc

dari :
http://www.naturalnews.com/031785_hormesis_doses.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Linear_no-threshold_model
http://en.wikipedia.org/wiki/Bernard_Cohen_%28physicist%29
http://en.wikipedia.org/wiki/Linear_no-threshold_model

Tidak ada komentar:

Posting Komentar