Senin, 16 Mei 2011

Serba Serbi Dosen (2)

T : Kali ini cerita siapa dan apa lagi?

J : Ceritanya soal pemalsuan minyak akar wangi, tetap berasal dari dosen yang sama, Pak Prof. Asep Gana Suganda.

T : Asal muasalnya gimana?

J : Begini, Negara-negara Eropa menolak minyak akar wangi dari Indonesia, soalnya menurut analisis mereka, minyak akar wangi Indonesia tidak memenuhi syarat. Kimia Farma Sempat bingung waktu itu.

T : Lho, Mengapa KImia Farma Terlibat disini?

J : Kimia farma jadi pengumpul akar wangi atau hasil ekstraksinya dari para petani dan penyuling.

T : Oh, jadi begitu. Terus kenapa jadi bingung?

J : Sebab hasil analisis minyak akar wangi menggunakan GC oleh Kimia Farma menunjukkan sampel sama dengan minyak akar wangi yang mereka simpan. Pola kromatografinya sama saja.

T : Berarti sampel dan baku pembandingnya sama dong?

J : Menurut hasil analisis GC begitu, tapi eropa kan udah nolak, berarti sebenarnya ada sesuatu. Karena itulah Pak Asep dipanggil untuk memeriksanya

T : Apa yang dilakukan?


J : Pertama-tama, Pak Asep menganalisisnya menggunakan GC. Hasilnya sama saja. Akhirnya, teknik sederhana digunakan. Sampel dan baku dioleskan ke kertas minyak. Klo baku cepat menguap, sampel tidak.

T : Dari situ ketahuan jadinya ga sama ya? Terus sebenarnya apa sih yang dilakukan untuk memalsukan minyak akar wangi?

J : Iya, jadi terbukti ternyata ga sama. Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa minyak akar wangi itu dicampur minyak tumbuhan lain, kalau opik ga salah dengar waktu itu, minyak kacang


-dari kuliah apoteker ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar